Selasa, 30 Desember 2014

Aku dan kenakalanku


Namaku metha, umurku 17 tahun. Aku kelas 3 SMA, tinggi 163cm, berat 50 Kg, kulit kuning langsat,dan rambut panjang sepunggung. Aku seorang yg manja sekali, tapi di sisi lain, aku punya kepribadian yang menurut teman – teman agak binal. Hehehe…. Salah satu contohnya waktu aku masih duduk di kelas 2 SMA, aku melakukan sex dengan pacarku waktu itu di toilet sekolahku. Yg tahu ini Cuma temen2 genk ku karena emang aku cerita sama mereka semua. Dan aku punya ide cemerlang sekaligus gila. Jadi saat kelulusan besok, aku ngga akan mencoret – coret seragamku dengan cat atau semacamnya, karena aku mengecat tubuhku dengan cat temporer dan menyalami guru – guru di sekolah ku. Hahahaha…. Mungkin terlalu gila kali ya….?? Tapi inilah aku, aku selalu ingin mecoba sesuatu yang berbau menantang buat aku sendiri. Walaupun mungkin pada akhirnya aku tidak akan melakukan hal itu karena memang terlalu gila. Hahahaha….
Kata teman – temanku aku itu orangnya supel dan terlalu exhibit. aku akui itu,tapi aku tidak tersinggung mendengarnya. Aku orangnya blak – blakan kalau dengan orang lain. Aku sudah tidak perawan sejak kelas 2 SMP, sejak itu aku ngrasa ada suatu tantangan kalau aku bisa membuat cowok penasaran padaku. Hmmmm…. Lebih tepatnya penasaran dengan body ku mungkin… inilah salah satu ceritaku.
Waktu itu hari minggu, seperti biasa aku hangout bareng temen – temen ke mall di pusat kota tempatku tinggal. Pas lagi nganter temen ke toilet,aku puny aide agak gila. Aku masuk ke toilet, aku buka Bra ku dan aku buang ke tempat sampah di dalam toilet. Padahal saat itu aku Cuma memakai tank top putih. Aku memang sedikit bangga dengan bentuk payudaraku yang kecil tapi padat, itu pula yg kata temen – temen cowokku bikin penasaran.
“Met, kamu ngga pake BEHA ya?” Tanya retno padaku.
“eh gila km Met….” Timpal Dian sambil tertawa.
“hahaha….biar aja…emang keliatan banget ya?” tanyaku
“]ngga sih kalau liatny merem…” seru Retno lagi
“hahahahahaha……” kami tertawa bareng
“iya tuh kliatan bgt pentil km. Ih…dasar gila….” Dian menambahkan
“ngga apa – apa. Itung – itung amal…..tapi ngga terlalu kliatan deh kayaknya.santai aja. yaudah yuk cari makan..” kataku
Sepanjang kami jalan, aku lihat semua mata lebih sering melihatku, lebih tepatnya melihat dadaku…Mungkin. Tapi mungkin saja aku yang agak ke GE ER an kali ya…..
Sampai di foodcourt, aku pesan makanan dan cuci tangan di washtafel. Aku lihat di cermin kayanya ngga terlalu menonjol kok dadaku, ya mungkin kalo diliat dengan seksama emang kliatan sih kalo aku ngga pake Bra, karena puttingku keliatan tajam. Kemudian aku berpikir sedikit lebih gila. Gimana kalau kancing bajuku aku lepas 1,jadi kelihatan belahan dadaku. Setelah itu aku duduk lagi dengan teman – temanku. Seperti biasa, si retno komentar lagi.
“kancing bajumu kebuka tuh….”
“sengaja” timpalku
“what!!!???? Ah gila loe….ngga takut diliat orang pa?” katanya lagi
“hahaha….km tuh Parno banget sih….aku aja ngga pa pa, eh km yg sewot.hmmm….”
“]serah deh…..” katanya lagi menyerah. Dan kulihat Dian senyam – senyum aja sambil makan sandwich tuna yg dia pesan.
“eh guys, aku ada ide, gimana kalau kamu pura – pura benerin tali sepatumu waktu ntar bayar makanan.” Dian bicara padaku. Lalu aku lihat ke arah kasir.
“ah, ngga mau….yang jaga udah Om om…..” kataku
“eits…katanya km pengen sesuatu yg menantang…masa’ selalu cari cowok ganteng terus? Kan beramal itu pada semua orang. Hahaha….” Emang Dian paling bisa aja mengolah kata –kata. Aku berpikir lagi. “OK deh. Eh,ntar jangan lupa kamu shoot tampang tuh Om pake hapemu waktu liat toketku ya.hahahaha….pasti seru nih..”
“hahahaha….iya tuh,bagus jg idemu.” Kata retno mengiyakan
Setelah selesai makan kami menjalankan misi kami. Aku membayar pake uang 100 ribu, nah saat tuh Om ngasih kembaliannya, aku pura – pura merunduk benerin sepatuku. Aku yakin sekali kalau kali ini putingku bener – bener bisa terlihat oleh Om kasir. Setelah selesai, aku terima uang kembaliannya dan Om kasir nyengir padaku nunjukkin giginya yg ngga rata. Semakin gila, aku punya ide, aku masukan saja uang kembaliannya ke tank top ku. Eh, tuh om kasir melongo….!
Aku keluar dengan temen2 sambil menahan tawa. Setelah jauh dari situ, kita pun ketawa tawa. “eh coba liat mana videonya?” tanyaku ke retno. “tadi yg ngeshoot Dian tuh…”
“nih….” Kata dian
Aku lihat di video itu, si Om kasir melongo sambil mengedip – ngedipkan matanya. Kayak ngga percaya gitu. Hahahahaha…..tawa pun menggelegar saat kami sudah di parkiran motor.
“eh mau ujan nih, yuk cepet, aku lupa ngga bawa jas hujan soalnya.” Kataku
Kemudian aku ambil jaket dan helm ku di penitipan , aku langsung menuju motorku. Aku lihat Dian dan Retno sudah siap dengan motornya.
Lalu kami melaju sedikit kencang,tapi eh, keburu ujan….akhirnya aku terpaksa berteduh di warung makan dekat situ. Bagian depan tubuhku terlanjur basah kuyup, tapi daripada aku kehujanan dan akhirnya sakit, mending berteduh dulu sampai hujan reda. Aku ngga tau retno dan Dian berteduh diman soalnya kita tadi terpisah.
Aku masuk ke warung, dan pesan teh hangat dengan bapak penjaga warung. Aku liat di situ ada 3 orang lain yg juga berteduh. 2 cowok, 1 cewek. Akhirnya mereka juga pesan minuman hangat ke bapak penjaga warung.
Aku cek HP dan dompetku, untungnya semua yang ada dalam sakuku ngga ada yang basah. Baguslah…. Lalu aku buka jaket ku yang basah di bagian depannya. Aku ingat kalau aku hanya pake baju tanpa lengan tanpa memakai Bra. Tapi biar aja lah….paling – paling ngga ada yang merhatiin. Ternyata aku salah. Bapak penjaga warung merhatiin aku terus dari tadi, sedikit risih sih, tapi biarin aja deh, namanya juga cowok….
lalu satu per satu orang yang tadi berteduh pergi walaupun hujan belum sepenuhnya berhenti. Aku ngga mau kena flu dadakan jadi aku masih menunggu hujan reda. Sampai akhirnya tinggal aku dan bapak penjaga warung. “neng,mau saya ambilkan handuk?biar ngga kena flu nanti.” Kata bapak. “ngga usah Pak, makasih” kataku
tapi bapak itu tetepa ngeluyur masuk mengambilkan handuk. Ah, biarin aja pikirku. 5 menit kemudian bapak itu keluar dengan handuk hijau miliknya. “ makasih lho Pak, ngga usah repot – repot sebenarnya.” Kataku sambil mengajukan tanganku buat nrima handuk bapak itu. Tapi tanpa di duga – duga, bapak itu tidak memberikan handuknya tapi malah menghandukiku dengan tangannya sendiri. “biar saya saja Pak, makasih.” Di tidak menjawab dan terus menghandukiku. Yaudah lah aku diam saja. Awalnya hanya rambut dan kepalaku saja yang di handuki, makin lam – makin ke bawah sampai ke dada ku. “ udah pak yg ini biar saya saj” kataku lagi. Tapi lagi – lagi tidak dihiraukannya. Aku hanya berpikir, yah namanya orang tua pasti Cuma menganggap aku anaknya saja. Dari dada, tangan, kemudian celana jeansku di handukinya. Kemudian kembali ke atas lagi ke dadaku. Aku hanya diam saja, entah kenapa aku menganggap itu wajar sampai akhirnya tangan dan handuknya masuk ke baju tanpa lengan ku dan menyentuh payudaraku. Lagi – lagi dalam hatiku masih menganggap itu hal yang wajar. Sampai akhirnya dia melepas satu per satu kancing bajuku dan masih mengusap payudaraku dengan handuknya. Aku??semakin menikmatinya. Sambil duduk di hadapan bapak itu, aku berpikir, tantangan baru nih, di raba – raba bapak paruh baya. Lalu kemudian handuknya di taruh di sebelahku dan tangannya masih saja mengusap payudaraku. Putingku yang kecoklatan terlihat semakin tajam tanda aku terangsang. Bapak itu memainkan putingku dengan pelan. Aku tak percaya, aku diraba bapak penjaga warung di dalam warungnya yg masih buka.
Betapa kagetnya aku waktu tiba – tiba ada pembeli masuk. Bapak penjaga warung juga kaget dan menyudahinya. Lalu berdiri dan menanyaka ke orang yang baru datnag tadi mau pesan apa.
Aku senidiri sibuk menutupi dadaku dengan bajuku yg belum sempat aku kancingkan. Kemudian aku pamit ke bapak penjaga warung untuk pulang, membayar the hangatnya lalu memakai jaket dan kabur….meski hujan masih rintik rintik, aku nekat aja, daripada kena malu.

Kebiasaan anehku


Ceritaku ini benar2 dari pengalaman pribadiku. Entah kenapa sejak kecil dahulu sehabis mandi suka handukan di kamar kakakku atau ke lantai 2 sambil handukan. Kebiasaan itu pun terbawa sampai SMP. Tapi mama akhirnya menegur kebiasaanku karena tidak baik katanya. Akhirnya saat SMU aku mulai merubah kebiasaanku itu. Namun tetap saja kalau sehabis mandi, aku keluar dari kamar mandi hanya memakai baju saja, tanpa memakai celana. Akibatnya celana dalamku pun terlihat kemana-mana.
Hai… Aku mau bagiin sedikit dari pengalamanku nih. Sekaligus menceritakan kebiasaanku yang agak unik ini.
Entah kenapa seperti ada perasaan yang seru dan menegangkan jika aku berbuat seperti itu. Selama di sekolah pun aku suka duduk dengan cuek. Terkadang rokku yang tersingkap diperhatikan oleh cowok-cowok di kelas. Tentu saja pahaku yang putih itu terlihat oleh mereka. Kebiasaan ini sudah sejak aku kelas 5 SD. Malah kadang2 aku sengaja duduk mengangkang, sehingga para cowok-cowok yang suka iseng mengintip itu pun bisa leluasa melihat celana dalamku. Perasaan aneh terkadang menjalar ke tubuhku saat aku merasa diintip seperti itu. Sepertinya aku terangsang juga.
Yang paling nekat sih kejadian waktu aku kelas SMP 2. Pernah aku iseng pergi ke sekolah dengan tidak memakai celana dalam. Rasanya deg-degan juga. Tapi aku ngga berani duduk sembarangan. Kalau sampai ketauan aku ngga pakai celana dalam kan bisa repot. Pernah juga aku iseng berjalan keluar dari kamarku ke balkon dengan telanjang. Saat itu aku kelas SMU 1. Memang balkon kamarku itu agak tertutup dengan pilar-pilar kecil yang berbaris, namun masih ada sisa celah kecil diantaranya. Jadi kalau ada orang yang berhenti dan benar-benar memperhatikan, maka sebagian tubuhku bisa terlihat dari celah itu termasuk payudara dan vaginanya. Pernah waktu itu ada seorang tukang sayur langganan kami lewat, dan aku lagi berdiri di balkon, dia sempat melihat ke arahku sambil berjalan dan kami sempat bertemu pandang. Aku senyum saja kearahnya sambil menyapanya. Dia pun balik senyum. Tapi sepertinya dia tidak memperhatikan tubuhku yang sebenarnya sedang telanjang itu. Selanjutnya aku akan menceritakan pengalamanku di Anyer.
Cerita di Anyer:
Kejadiannya saat aku masuk kelas SMU 2. Jadi waktu itu lagi liburan sekolah, kami sekeluarga berlibur ke Anyer dan menginap di sebuah resort yang cukup terkenal disana. Setelah 3 jam perjalanan sampailah kami semua disana. Saat itu hari sudah cukup sore. Setelah selesai beres-beres di kamar, aku berniat untuk berenang. Langsung saja aku berganti pakaian. Saat aku mengambil pakaian renangku, tiba-tiba sifat isengku muncul lagi. Aku mau mencoba berenang tanpa memakai dalaman lagi. Padahal baju renangku itu adalah baju renang dengan model yang tidak memiliki penutup dada seperti baju renang pada umumnya. Jadi otomatis bila putingku mengeras atau baju renangnya basah oleh air, maka tonjolan putingku dan belahan vaginaku pasti terlihat.
Setelah selesai memakai baju renang aku pun langsung menuju kolam renang. Menyadari aku tidak memakai dalaman lagi membuatku cukup terangsang, apalagi beberapa kali aku berpapasan dan cowok dan mereka seperti melirik-lirik kearah tubuhku. Akibatnya putingku jadi sedikit mengeras dan sepertinya vaginaku jadi sedikit basah. Model baju renangku juga agak sexy, seperti model one piece tapi bukan bikini, perut dan punggungku bisa terlihat jelas.
Dan benar saja, tidak lama setelah aku berenang, aku bermaksud untuk pindah ke pantai. Saat aku keluar dari kolam ternyata putingku sudah cukup menonjol cukup jelas. Dan saat aku berjalan ke pantai, aku merasakan kalau payudaraku yang berukuran sedang ini agak sedikit bergoyang karena tidak memakai bra. Tentu saja beberapa bapak-bapak yang biasanya menawarkan banana boat, dsb langsung menujukan matanya kearahku. Aku sih cuek aja dan langsung turun berenang ke pantai.
Begitulah kira-kira beberapa pengalaman dari kebiasaan anehku ini. Sebenarnya nggak normal yah kalo seorang cewek punya kebiasaan seperti itu? Tapi untungnya aku juga masih tau batasan sih hehehe….

RATNA, ADIKKU SAYANG..


”Kamu tahu nggak, Yon.. kalau kamu sebenarnya bukan anak tunggal”, kata ibuku ketika kami sedang makan siang bersama bapak baruku (ibuku baru sebulan lalu menikah lagi). Terkejut juga aku mendengarnya. Hampir tak percaya.-”Kenapa baru sekarang ibu memberitahu saya?”, tanyaku. Waktu itu aku berusia 22 tahun.-”Ya, karena ibu baru ingat s...aja. Kebetulan hari ini hari ulang tahunmu. Jadi, ibu akan bilang kalau di dalam sebuah keluarga, tidak boleh ada kakak beradik laki-laki dan perempuan yang memiliki tanggal dan bulan kelahiran yang sama. Harus dipisah. Kamu lahir 17 Juni, sedangkan adikmu juga 17 Juni. Cuma beda tahunnya. Bahkan saudara kembar laki-laki dan perempuanpun harus dipisah”-”Lho, apa alasannya?”, aku heran.-”Ya, itu cuma kepercayaan. Terserah, percaya atau tidak itu hak setiap orang. Kalau kamu dan adikmu tinggal serumah, akan berakibat yang tidak baik. Akan tertimpa sial terus..”, ibu menjelaskan.-”Ha.. ha.. ha.. sudah era komputer begini ibu masih percaya begituan! Kapan bangsa Indonesia bisa maju kalau masih percaya ilmu gitu-gituan..”, mendadak aku tertawa.-”Terserah..”, ibu pasrah.-”Lho, memang sekarang di mana dia”, aku ingin tahu.-”Lho, apa Tante Yohanna tidak cerita kalau yang studi di Kanada itu adik kandungmu?”, ibuku bertanya sambil makan buah semangka.Dari cerita ibu, aku tahu adik kandungku bernama Ratna Kemalasari.
Sewaktu aku ke rumah Tante Yohanna beberapa waktu yang lalu, Tante nggak pernah mengatakan hal ini. Entahlah, mungkin lupa, atau barangkali ada yang ditutup-tutupi.Selesai makan, tiba-tiba telepon berdering. Segera kusambar. O, ternyata dari Tante Yohanna. Dia bilang, hari Minggu nanti Ratna akan pulang dari Kanada, sedangkan Dewi (anak kandung Tante) masih berada di Swiss.Karena Tante berada di kota Yogya, dia minta tolong ke saya agar aku menjemput Ratna di Bandara Soekarno-Hatta. Wah, repot juga, aku belum pernah melihat rupanya Ratna. Gila.. gimana nih?Akhirnya aku tanya Tante, apakah Ratna punya nomor fax di Kanada. Syukurlah, berdasarkan nomor fax itu aku minta Ratna kirim fotonya dan sekaligus minta informasi tentang nama pesawat, memakai baju warna apa, dan ciri-ciri khas lainnya.Ketika kuamati foto adikku, wah.. lumayan. Tidak terlalu cantik, tapi juga tidak terlalu jelek. Ya.. mirip Nia Daniati-lah! Cantik adikku sedikit!Akhirnya aku telepon ke Tante bahwa aku sudah dapat foto Ratna via fax dan akan menjemput Ratna di Bandara beberapa hari lagi.Akhirnya aku berangkat ke Jakarta. Ibu tidak ikut sebab lebih suka tinggal di rumah, di Bandung.
Sebelum ke Bandara aku ke rumah pemberian ibuku di Jl. Magonda Raya, Depok. Rumah yang mungil tapi punya halaman luas dan di depannya ada pohon jambu yang sedang berbuah lebat.Esok harinya aku ke Bandara. Menit demi menit aku menunggu, akhirnya pesawat yang kutunggu akhirnya tiba.Mataku tajam menatap semua penumpang satu persatu. Aku mencari seorang gadis dengan ciri-ciri: mengenakan baju warna cream, wajah mirip Nia Daniati, dan di tangan kirinya memegang tustel/kamera. Ketika pada antrian terakhir, gadis yang mempunyai ciri-ciri itu berhasil kutemukan.-”Ratna..”, suaraku kuarahkan padanya. Dia menoleh..-”Eh.., Mas Yono ya?”. Aku mengangguk.Dia berlari kecil. Dijabatnya tanganku. Akupun mencium pipi kiri dan pipi kanannya. Biasa, nggak apa-apa khan? Dalam hati aku kagum, ternyata Ratna lebih cantik dibanding Nia Daniati. Umurnya waktu itu 20 tahun, sedang aku 22 tahun. Selisih dua tahun.-”Aduuh, nggak nyangka ya, adikku cantik sekali..”, pujiku.Ratna cuma tersenyum sambil menarik kopor kecil yang ada rodanya.Akhinya aku dan Ratna menuju ke Depok dengan mengendarai mobil pemberian bapak baruku.
Sebenarnya sih, aku ingin mengantarkan Ratna langsung ke ibuku di Bandung dan setelah itu ke Tante Yohanna di Yogya.-”Gila apa! Masih capek begini..”, adikku menolak langsung ke Bandung.Akhirnya Ratna beristirahat dulu di rumahku di Depok. Langsung mandi dan setelah itu makan siang di salah satu restoran di Jl. Magonda Raya. Banyak sekali cerita Ratna selama dia di Kanada, mulai dari soal studi, obyek-obyek wisata dan ngobrol apa saja.Di rumah Depok tidak ada siapa-siapa. Pembantu tidak punya, apalagi waktu itu aku masih bujangan. Kalau butuh makan ya beli. Apalagi Ratna nggak bisa masak. Jaman sekarang memang begitu, banyak gadis cantik, tapi nggak bisa memasak.Rumah di Depok itu memang kecil. Hanya ada dua kamar tidur. Karena Ratna penakut, akhirnya malam harinya tidur di kamar tidurku. Nggak apa-apa khan? Toh Ratna adikku.Malam pertama ini nggak ada kejadian apa-apa. Barangkali Ratna masih capek, dia langsung tertidur dengan lelapnya. Aku cuma bisa melotot saja melihat kimononya tersingkap sehingga pahanya yang mulus kelihatan. Walaupun Ratna adik kandungku, diam-diam aku mengangumi keindahan tubuhnya. Nggak apa-apa, khan?Sebenarnya hari itu aku akan ke Bandung dengan Ratna, tapi Ratna menolak karena masih ingin menikmati kota Jakarta. Adikku masih berada di kamarnya, duduk di depan meja rias sementara aku berdiri di pintu kamarnya.-”Masuk, Mas.. Kayak rumah orang lain aja!”, katanya sambil terus memoles bibirnya dengan lipstik. Matanya terus memandang kaca di depannya sambil duduk di kursi kecil.Akupun masuk berdiri di belakangnya.-”Mas, kebetulan nih, saya mau minta tolong..”, pintanya.-”Minta tolong apa lagi?”-”Ini nih, tolong ditarik ke atas..”, sambil menunjuk restluiting belakang gaunnya.-”Manja..”, Meskipun demikian permintaannya kupenuhi. Kutarik pelan-pelan restluitingnya, ke atas sedikit demi sedikit sehingga punggungnya yang putih mulus tertutup.Entah setan mana, tiba-tiba aku punya niat buruk terhadap adikku.
Dari belakang, kucium pipi kiri adikku. Diam saja. Kemudian yang kanan. Diam saja. Adikku masih tetap memoles bibirnya dengan lipstick warna merah jambu.Beberapa detik kemudian kucium leher belakangnya.-”Ah, geli Mas..”, Ratna menggelinjang.Walaupun kami berdua saling menyadari sebagai kakak beradik kandung, namun barangkali karena sejak kecil tak pernah bertemu, maka pertemuan itu memang rasanya lain, seolah-olah kami bukan sesaudara.-”Boleh nyicipin lipsticknya yang di bibir?”, godaku.-”Coba, nih..”, goda adikku sambil menunjuk bibirya. Bikin aku penasaran. Akupun mencoba menciumnya, tapi adikku mengelak. Ternyata dia cuma main-main.-”Mas, jangan genit ah..”, Ratna bangkit berdiri dan melepaskan pelukanku dan berlari-lari kecil ke kamar tamu.-”Kamu yang genit..”, akupun mengikutinya. Kulihat adikku tertawa kecil.-”Coba cium saya kalau bisa”, tantangnya. Membuat aku benar-benar penasaran. Secepat kilat tangan Ratna kupegang, kupeluk erat-erat, kemudian kuangkat tubuhnya dan kubaringkan di kursi tamu yang panjang itu.-”Kalau bisa cium, nanti kukasih hadiah seratus juta rupiah..”, ujarnya sambil tertawa kecil. Memang, semula niat kami memang cuma bercanda saja. Namun melihat Ratna tubuhnya terlentang dalam kondisi yang pasrah, maka akupun berhasil menaklukkannya. Kutindih tubuhnya, kemudian kucium lagi pipi kiri-kananya. Setelah itu, dengan susah payah, akhirnya Ratna berhasil kucium.Kalau semula Ratna banyak tingkahnya, begitu kucium, dia tiba-tiba menjadi diam. Akhirnya dengan leluasa aku mencium bibir Ratna bukan sebagai seorang kakak ke adiknya, tetapi seakan-akan terhadap kekasih. Lama kelamaan, Ratna pun mulai membalas ciumanku. Kami saling berpandangan penuh arti. Ada rasa aneh di antara kami berdua. Rasa yang indah.Kulihat nafas Ratna agak cepat. Nafaskupun demikian.
Puas mencium bibirnya, aku cium lehernya, lantas kubelai-belai rambutnya yang pendek itu dengan penuh rasa kasih sayang. Aku mulai terangsang.Pelan, kuangkat tubuh adikku. Dia diam saja. Lantas kubawa ke kamar tidurnya yang berbau harum itu. Kuletakkan di tempat tidurnya. Kembali aku merebahkan tubuhku di sampingnya. Kucium lagi, Ratna membalasnya dengan penuh gairah. Nafsuku semakin menderu. Darahku semakin bergejolak.Sambil mencium, tangan kananku mengelus-elus pahanya. Ratna menggeliat. Tanganku semakin binal, terus keatas, keatas, keatas.. agak gemetar sedikit tanganku. Pelan.. kutarik kebawah celana dalamnya. Nggak bisa, soalnya Ratna memakai celana dalam full body, yang bentuknya seperti pakaian renang.Terpaksa, tangan kananku beralih ke belakang punggungnya. Kutarik restluitingnya ke bawah.. kebawah.. kebawah.. Sedikit demi sedikit gaunnya kutarik kebawah. Dengan susah payah akhirnya berhasil kulepas. Tahap berikutnya, membuka BH dan celana dalamnya.Tidak semudah yang Anda sangka, karena berkali-kali Ratna memasang lagi. Namun aku tak menyerah.-”Nggak diapa-apain, kok..”, aku meyakinkan.-”Nggak mau ah..”, ujarnya sambil memasang lagi BH-nya.Kalau yang begini-beginian sih, aku sudah hafal betul. Ratna sebenarnya ingin.. tapi masih diliputi rasa malu, takut, canggung atau rasa-rasa lainnya. Kalau sudah begini, laki-laki harus pandai memberikan rangsangan dan meyakinkan.Begitulah,.. sesudah bersusah payah, akhirnya Ratna berhasil kulucuti sehingga tidak ada sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya. Demikian pula, aku sudah dalam kondisi bugil. Burungku tegak berdiri dengan kerasnya.Kami berdua saling berpelukan dan masih cium sana cium sini. Buah dada adikku masih rata.Meskipun demian tak mengurangi nafsuku. Kugigit kecil payudaranya. Dia melenguh. Matanya memejam.Kujilati perutnya, lantas kucium sekitar kemaluannya.Kuremas-remas bulu-bulu kemaluannya yang hitam halus itu.
Kulihat Ratna mulai terangsang. Sebentar-sebentar dari mulutnya keluar ssh.. ssh.. sshh.. pertanda kalau dia mulai berkobar nafsunya.Sekitar satu dua menit kemudian, aku mengambil posisi di atas tubuhnya. Sambil terus meremas-remas tubuh Ratna, ujung burungku mulai kumasukkan ke lubang kemaluan Ratna.Kulihat Ratna meringis, seolah-olah menahan rasa sakit. Kucium pipinya dan kubisikkan bahwa apa yang akan terjadi tidak akan sakit.-”Aku belum pernah, Mas”, bisiknya.-”Tahan dikit.. sakitnya sedikit..”Begitulah.. burungku mulai masuk.. 25%.. 50%.. 75%.. akhirnya 100%. Ratna memelukku kuat-kuat. Ternyata benar, Ratna ternyata masih perawan. Beberapa tetes darah merah membasahi sprei. Kulihat Ratna menangis. Namun aku tetap menggoyang-goyangkan burungku pelan-pelan.Sekitar tujuh menit kemudian.. spermaku pun mulai menyemprot keras. Kupeluk tubuh adikku keras-keras. Crut.. crut.. crut.. crut.. Setelah itu aku merebahkan tubuhku di samping tubuh Ratna.-”Maafkan aku, Ratna..”, kataku.-”Nggak apa-apa, Mas..”, jawab Ratna polos.Ratna mengaku, selama di Kanada tidak pernah pacaran, walaupun pergaulan di sana cukup bebas! Masalahnya, dia tidak suka dengan bule. Entah apa alasannya, Ratna tidak menjelaskan. Di Kanada, katanya, memang banyak yang naksir, tetapi nggak ada yang cocok. Bahkan dengan mahasiswa Indonesia yang berada di sana diapun tak suka.Yang agak mengejutkan,.. Ratna sering melakukan hubungan seks..d engan rekan sejenisnya! Wow.. aku terasa tersambar petir!-”Jadi, kamu lesbi..?”, aku ingin tahu.-”Mungkin itu istilahnya. Tapi, itu saya lakukan semata-mata karena aku takut hamil jika kulakukan dengan pria. Jalan keluarnya, aku melakukannya dengan teman sejenis”-”Bisa orgasme?”-”Yaah.. begitulah! Kepulanganku ke Indonesia ini ingin menjadi gadis yang wajar-wajar saja..”-”Maksudmu..?”, tanyaku sambil mengelus-elus pahanya.-”Ya,.. aku nggak mau melakukannya dengan sesama jenis lagi. Aku ingin menjadi gadis yang normal, seperti wanita-wanita lainnya..”-”Dengan saya tadi, kamu tidak orgasme, bukan?”, kupandang mata Ratna. Ratna menggeleng.-”Belum,.. mungkin butuh waktu..”Sesudah cerita kesana-kemari, akhirnya Ratna menuju ke kamar mandi dan kubantu mengantarkannya. Maklum, Ratna baru saja keperawanannya kurenggut. Masih ada rasa sakit di kemaluannya.
Malam harinya, seusai nonton TV, kami berdua segera menuju ke kamar tidur. Malam itu tak ada rasa canggung.-”Mas.. jangan marah ya. Malam ini saya ingin merasakan orgasme dengan pria.. Nggak keberatan, khan?”Aku tak menjawab, tapi langsung aku membuka baju, BH, rok dan celana dalam Ratna. Lantas kurebahkan di tempat tidur. Lagi-lagi kami berdua sudah dalam keadaan tanpa sehelai benangpun.Kalau Ratna bicaranya blak-blakan, bisa kumaklumi karena dia pernah tinggal di luar negeri yang serba terbuka. Nggak seperti sebagian gadis Indonesia yang serba malu-malu (Iya khan? Aku belum pernah mendengar gadis Indonesia bilang begini: “Mas, tadi saya belum orgasme”. Kalau ditanya cuma senyum-senyum melulu. Iya, khan?).Malam itupun aku berusaha memenuhi keinginan Ratna. Dengan posisi di atas, aku mulai lagi menggeluti Ratna. Rupa-rupanya Ratna suka permainan yang lembut. Akupun mengikuti irama ini. Pelan-pelan kumainkan burungku, kutarik.. kumasukkan.., kutarik.., kumasukkan.Untuk selingannya kucium seluruh tubuh Ratna, perutnya, pahanya, punggungnya. Tubuhnya memang indah sekali. Putih, langsing.. cuma sayang payudaranya rata. Nggak apa-apa..Kugigit pelan telinga kirinya. Dia menggelinjang. Kumasukkan lagi burungku. Kugoyang pantatku ke kiri, ke kanan, ke atas, ke bawah..Keringat kami berdua mulai mengalir. Cukup lama kami bermain.Beberapa saat kemudian:-”Mas.. Mas.. Mas..”, katanya sambil menggelinjang ke kanan ke kiri. Aku tahu, Ratna hampir mencapai titik klimaks. Akupun mempercepat gerakan.. akhirnya.. kami berdua secara bersamaan bisa mengalami orgasme. Kami berdua saling berpelukan kuat sekali. Denyut-denyut kenikmatan kami rasakan. Spermaku muncrat dengan bebasnya ke kemaluan Ratna.
Dalam posisi masih berpelukan, kuubah posisi, kutarik tubuh Ratna sehingga berada di atas tubuhku dan aku berada di bawahnya. Kuangkat lututku. Kugoyang-goyang pantatku ke atas ke bawah..Sesudah itu, kami berdua berpelukan di bawah satu selimut.Capai bercumbu, kami berdua tertidur lelap sampai pagi hari.-”Mas, Yuk mandi sama-sama..”, ajak Ratna. Kami berduapun mandi bersama-sama, saling menyiram, saling menyabun, sesekali sambil berciuman. Walaupun burungku dalam kondisi tegang, namun tidak ada acara khusus, meskipun Ratna memintanya.-”Nanti sore saja Ratna. Harus ada jarak waktu..”, ujarku sambil mengeringkan tubuh Ratna dengan handuk berwarna kuning.Sayang, ibuku dari Bandung sudah menelepon supaya hari itu juga aku mengantarkan Ratna ke Bandung karena ibuku sudah rindu sekali. Apa boleh buat, sesudah makan pagi, dengan kereta apa Parahiyangan kami menuju ke Bandung.Ibuku menyambut kedatangan Ratna dengan penuh isak tangis karena gembira. Ratnapun demikian. Maklum, sudah belasan tahun tidak pernah bertemu. Aku cuma bisa diam membisu.Esok harinya Ratna minta ijin untuk jalan-jalan denganku melihat-lihat kota Bandung yang sudah lama tidak pernah dilihatnya. Ibu mengiyakan tanpa rasa curiga sedikitpun.Padahal, siang itu aku dan Ratna menyewa sebuah kamar di salah satu hotel yang cukup mewah. Di situlah, aku kembali menggeluti Ratna. Ternyata, siang itu Ratna bisa merasakan orgasme sampai dua kali. Katanya, betapa indahnya hubungan seks yang normal. Dulu, dia bisa orgasme dengan sesama teman wanitanya, namun orgasme dengan pria sejati ternyata jauh lebih nikmat!Esok harinya dengan menumpang kereta api, aku mengantarkan Ratna ke ibu angkatnya, yaitu Tante Yohanna yang berada di kota Yogya. Dasar kami sedang gila, sampai di Yogya bukan langsung ke rumah Tante, tetapi cari kamar lagi di hotel dan kami berdua kembali bergumul. Kali ini kami berdua melakukannya di kamar mandi, sambil berdiri, sambil menyemprotkan air hangat dari shower. Sambil saling menyabun tubuh.O, alangkah nikmatnya bersentuhan dengan tubuh dalam keadaan penuh air sabun. Rasanya benar-benar nikmat.Esok harinya aku mengantarkan Ratna ke Tante Yohanna. Tidak ada rasa curiga sedikitpun di raut wajah Tante. Biasa-biasa saja.Satu bulan kemudian, aku bagaikan tersambar petir ketika menerima fax dari Yogya, dari Ratna, yang mengatakan bahwa Ratna hamil. Inilah kebodohanku! Selama ini jika aku berhubungan seks, aku selalu menggunakan kondom. Tetapi dengan Ratna samasekali tidak pernah. Benar-benar aku bingung! Bodoh sekali aku!Akhirnya aku interlokal ke Yogya, saya mohon Ratna ke Jakarta dengan alasan mau kerja di Jakarta. Begitulah, akhirnya Ratna ke Jakarta.Tanpa buang-buang waktu, aku membawa Ratna ke salah satu klinik bersalin di Depok. Dengan imbalan Rp 5 juta, akhirnya kandungan Ratna bisa digugurkan. Agak mudah, karena usia kehamilannya baru satu bulan. Seminggu penuh, Ratna beristirahat total hingga kesehatannya kembali pulih.Sebulan kemudian, Ratna dapat panggilan kerja di salah satu perusahaan konsultan yang berdomisili di Jl. Tebet Raya. Karena kantornya cukup jauh, Ratna mengontrak sebuah pavilyun mungil di kawasan Tebet. Setiap malam Minggu aku ke pavilyunnya dan mengulangi lagi kepuasan demi kepuasan. Ratna merasa berhutang budi kepadaku karena dianggapnya aku berhasil membebaskan Ratna dari dunia lesbianisme. Ratna merasa sebagai manusia normal..Ya, kepuasan demi kepuasan kami reguk bersama. Batas antara kakak kandung dan adik kandung terasa tidak ada. Maklum, sejak kecil kami memang tak pernah bertemu..Tamat

Senin, 29 Desember 2014

Cerita Seks Ngentot Dengan Gadis SPG Cantik

Cerita Seks Nikmatnya ML Sama SPG Cantik


Cerita Seks ML sama Gadis SPG
Nikmatnya Tubuh SPG Cantik 
Cerita Seks Ngentot Dengan Gadis SPG Cantik - Rabu sore di bulan maret aku terpaksa berteduh di sebuah dealer motor kecil di cibubur. Di situ hanya ada seorang cewek SPG. Lalu kami berkenalan dan namanya adalah  RINI ia berumur 25 tahun, cewek sunda yang cantik. Yang aku kagumi dari rini adalah matanya yang lentik juga bibir imutnya manis dan seksi.


Sudah 1 jam kam ngobrol hujan mulai mereda aku pulang sambil meminta kartu namanya.
singkat cerita kami sering berhubungan lewat telpon. aku terus terang ttg statusku yg sdh mempunyai
istri namun bagi dia tidak menjadi masalah, katanya banyak berteman banyak berkahnya.
namun aku memintanya untuk menghubungiku hanya siang dengan alasan takut istriku salah sangka.

hubungan kami berdua terus makin intim walaupun hanya lewat telpon.
ada perasaan romantis setiap kali berbicara ditelpon dengan rini. rini enak diajak ngobrol apapun
pasti nyambung. Rini pun tampaknya merasa sangat senang. Biarpun rumahnya engga terlalu
jauh, aku biasa mengiriminya kartu pos yang isinya seringkali memuji rambut, bibirnya atau
kulitnya yang mulus atau sekedar berupa ucapan makasih atas pertemanan unik kami.
melihat tanggapan Rini yg hangat, aku yg mulanya iseng mulai berpikir kenapa aku tidak
jadikan dia selingkuhanku. tiga bln setelah jumpa sekali, aku kemudian mengajak ketemuan lagi.
kami janji bertemu di mall cijantung.

rabu sore aku duduk di mcD menunggu Rini, jam 17.45 gadis itu muncul. blue jeans ketat
membentuk pinggul, bokong serta pahanya. Kaos ketat feminim membungkus tubuhnya. buah dadanya kelihatan ranum. Bukan rahasia umum kalo yang di sukai dari
wanita adalah buah dada yang besar menantang seperti julia perez. Apalagi kelihatan kalo
Rini menyukaiku.
Lalu kami bersendau gurau seperti biasanya, Rini memang memikat saat sedang "ribut".
sepanjang pertemuan itu Rini tidak menolak sewaktu kupegang tangannya, menyentuh kakinya.
Rini bahkan melap mulutku dengan tisu yang ujarnya belepotan saos.
aku yakin kalo rini benar menyukaiku dengan perhatianya itu.
aku mengantarnya pulang kekontrakannya di cibubur juga (ortunya menetap di Jkt). Rini
memintaku singgah sebentar.kuterima ajakannya.
rumahnya sedang kamarnya ada tiga seperti pada umumya kontrakan di jkt.
suasana romantis yang sudah terlahir sejak di mall cijantung tadi membuat udara di ruang tamu
menyesakkan dadaku. situasi rumah memancing kelakianku.
aku harus memanfaatkan situasi ini dengan cepat.
mata Rini menatapku berharap aku memulai sesuatu.
aku pura-pura mau belakang. Rini mengantarku kamar kecil. ia berjalan didepanku.
setibanya di ruang tengah yang meruapakan kamar tidurnya, kutarik tangannya, tubuh kami berhadapan.
"kenapa mas?"
aku tidak segera jawab pertanyaan nya, kutarik tubuhnya, tidak ada perlawanan.
kucipok bibirnya yang  imut kemudian kuisap lembut bagian lidahnya, terlihat aroma wangi mulutnya.
bibirnya yang seksi terasa manis.
Rini mulai membalas kulumanku, lidahku menusuk menjalari bibirnya. tubuhku terangsang
pengakuan Rini, ia belum pernah ML, dan aku merasa tertantang untuk mengajarinya dan
memberinya kepuasan yang tidak akan terlupakan.
lama kami berpagut, Rini menikmati nya. aku merasakan tubuhnya mulai memanas.
kulepas t-shirtnya, Rini menurut.
bh Rini berwarna pink, seperti yg kubayangkan buah dadanya montok. agak menonjol karena kutang-nya yang agak ketat. kujilati lehernya Rini menghndar kegelian. "Ahhh...GELI MAS..." semakin lama pelukan Rini mengencang. ia merintih lirih, "Ouwh..... AAARGHHHH.....tubuhnya mulai bergerak layaknya cacing kepanasan erotis dalam pelukanku membuat bihariku terus tidak karuan.
kulepas jeans-nya, Rini pasrah dia bahkan membantuku melepas celana nya. cd ber warna putih,
"hhhmmm... warna kusuka, seksi..."
kubimbing tubuhnya ke kasur yg terletak diujung ruangan, (Rini tdk punya ranjang)
kurebahkan tubuhnya. aku tersenyum memandangnya. Rini mengelus rambutku.
"aku mencintaimu Rini..."rayuku menciumi wajahnya
"Rini juga mas... "
aku mulai bergerilya diatas tubuhnya, kujilati bagian telinga, karena bagian tubuh cewek yg paling
mudah membuat membuat dia kegelian. kuraba dadanya menuju belahan payudaranya. tanganku
masuk kebalik bh-nya. kucubit nakal putingnya, Rini meringis, mencubit pundakku.
kulepas bh-nya. sekarang semua terpampang pemandangan indah di depanku. kuelus susu montok nya, Rini mengelinjang keenakan. darahku mendidih
aku turun menjilati, kuciumi perutnya, kami terbawa suasana hot. yg aku heran kok Rini
membiarkan pintu rumahnya terbuka supaya tdk terlalu mencurigakan. Dan aku cermati ada
beberapa rumah lain dekat sini
aku sampai di atas selangkangannya. kutarik turun pelan cd-nya tangan Rini berhenti
mremas-remas rambutku. dia seperti menunggu sesuatu.
pelan tapi pasti kulorotkan sampai cd-nya lepas. kesekap selangkang-nya dengan wajahku.
vaginanya kuoral.
sedikit terpekik Rini mencengkram rambutku. cengkraman Rini membuatku makin bergairah.
kuisap, jilat bibir vagina dan itilnya. dengan terampil lidahku bergerak cepat menyosor masuk keliang nya.
Rini menggelinjang, mengejang. dan bergetar bergantian desahannya berubah menjadi erangan
cepat.
"EEENNNGGGHHHHH.........RRRRRR AWHRRHHHHH...... SAYANGGG........ EIGHHH...."
nafasku memburu, vagina Rini terasa gurih. tubuhku ikut bergetar. nikmatnya memek ini
rasanya lebih enak dari memek istriku yg mulai longgar setelah melahirkan.
dengan terampil kubuka seluruh kemejaku, kini akupun telanjang bulat.
kaki Rini mengapit leherku. wanita ini birahi hebat. Namun rasanya tidak adil kalau
ia terbang sendiri.
kuputar tubuhku menjadi gaya 69. aku yg tegang mengacung di wajahnya. Rini shock
sambil melirik ke mukaku, dia mematung, mungkin bingung harus melakukan apa.
"pegang terus diremas sayang" ajarku.
agak lama baru Rini mau meremas-remas penis ku. rasanya nikmat ada sensasi enak menyerang ku.
lebih enak daripada kuremas sendiri atau istriku yg meremasnya.
pantatku bergoyang mengikuti gerak jari-jari Rini. lama-kelamaan remasan Rini makin pintar dan
lincah. aku menegang terus dan terasa panas.
kuteruskan oralku di vaginanya, Rini makin semangat memaini batang kejantanan ku. memeknya
basah oleh liur dan lendir.
aku sendiri tidak tahan lagi, "isep sayang..." pintaku dengan wajah memelas. karena sudah gak tahan dan sudah birahi tinggi, Rini manut saja, di emutlah batang kontolku.
awalnya sedikit pelan penuh ragu, namun tidak beselang lama Rini jadi ganas.
aku sulit menggambarkan rasa apa yg sedang di alami tubuhku. luar biasa. kami berpacu saling
memuaskan. gadis itu tidak perlu diajar banyak utk menikmati permainan seks ini. aku terasa penuh maniku mulai mengaliriku batangku. sesaat gerakan Rini menggila
kuhentikan permainan binal kami. kuputar tubuhku ke posisi nungging, Namun rini keliahatan rada
enggan.
wajahnya kelu nikmat. "jangan berhenti lanjutin terus mas...." suaranya mendesah dengan nafas memburu
"kenapa sayang..." enak yach..?" godaku pelan
Rini mengangguk malu sambil menggigit dadaku.
aku tersentak, "jangan sayang nanti dilihat istriku",
namun terlambat dadaku memerah
"kubalas kau.." kuisap punting susu nya, lembut..
sambil mendekap tubuh rini, kubelai lembut rambutnya.
"bolehkah perawanmu untukku sayang?"
"memagnya Rini masih perawan skrg mas?" wajahnya agak heran.
"vaginamu dioral tidak berarti keperawananmu hilang" "tidak ada bercak darah, yang ada hanya lendirmu"
Rini memelukku, "aku suka pada mas sejak pertemuan pertama dan tiga bulan ini telah jatuh
cinta padamu mas".
"sekarang aku bugil didepanmu, sekarang semua milikmu mas"
"aku sudah beristri" kataku
"aku tidak peduli" jawabnya lugu.
inilah wanita, mereka memberi seks supaya mendapatkan cinta. sedangkan lelaki memberi cinta untuk
mendapatkan seks.
kuciumi wajahnya, Rini membalas. birahi kami kembali bangkit. kulit kami bergesekan membawa
sensasi nokmat.
payudaranya hangat lembut dan kenyal mengusap dadaku.
"OOOOGGGGHHHHHHHHH....." aku mengerang nikmat
kami kembali tenggelam dlm kemesuman.
Rini mengerang sewaktu jariku menusuk memeknya yg banjir. kukocok tidak terlalu dalam, aku tidak
ingin merobek selaputnya, biar aku yang menyobenya. "Ouch MAS.....NIKMAT... erangnya pelan.
tubuh Rini mmemanas, akupun mendidih.
kutuntun tangannya menjamah tititku. "ay sayang masukin kontolku ke mekimu sayang.."
Rini meremas aku dan mengarahkan ke vaginanya.
alat kelamin kami bersentuhan. kepala batangku menyentuh bibir vaginanya.
inilah saat-saat pertama kali kami seutuhnya bersatu.
kutekan masuk penisku yang mengeras seperti torpedo.
mata Rini terpajam sambil menggigit bibirnya.
pelan... pelan... tertahan. vagina yg basah dan sdh terbuka itu masih sempit utk di masuki
kutarik keluar kemudian masuk, terus berulang
"AAAGGGHH...'AAAGGGHH" "AAAGGGGHHHH" Rini berteriak tertahan setiap kali                     aku mengocoknya.
"SAKIT MAAASSS..."suaranya bercampur sakit dan enak
"MAS LEPAS"
"JANGANNN..." tangannya menahan pantatku
hingga bokongnya tergerak maju mundur.
bercak darah segar menempel di seluruh batang kontolku. Akhirnya aku mendapatkan keperawanan nya. Setalah 5 menit..."SLEEEPPP...." penisku tertanam.
"OOOGGGHHHH...."nikmatnya penis ku tercelup, dinding nya menyentuh hangat, sebisa mungkin
kucelupkan batang penisku sampai mentok dasar liangnya.
liang Rini sempit tapi dalam, penisku yg panjangnya sedang saja sekitar 15-16 cm tenggelam
semua.
tubuh Rini mengejang bergetar, ia menggigit lagi dadaku kali ini berdekatan dengan leher. tapi karena sedang ngeflai aku tidak peduli.
setelah beberapa saat kami meresapi setiap sisi kenikmatan. aku mulai mengocok memeknya.
kami berburu dalam nafsu birahi. saya seperti seorang yang naik di atas kuda. dan
Rini menggelepar-gelepar seperti ikan kehabisan air.
kamar Rini penuh dengan bau sperma, nafas yg memburu dan rintihan. "CPRAATT...CEPRETT...CROOTTTH.."
suara air dan kulit bertepukan
"OGGH...OGH..OGH.. hanya itu yg keluar dr mulutku. imajinasiku tersumbat
tubuhku melayang kesurga.
Rini tambah membuatku bersemangat mencabulinya dengan suaranya yang sange, merintih
nikmat. berkali-kali ia menceracau tak karuan.
"HHOOOOOOGHHH........MMMAAAAAS S.... EENNAAAKKK....
SAAA...KKKIITTT...
"EEvHVV... LLAAGGIII........" "AKHHH...ARGHH... NIKMATTT.... MASSS...."
setelah 10 menit yg rasanya seperti sepuluh thn. tubuh Rini mengejang terdiam, suaranya
tersendat-sendat, "AIWH...AHWHH..ERGHHH..." Rini memelukku erat sekali.
Rini hampir sampai. kupercepat kocokanku tubuhku ikutan bergetar hebat.
terasa maniku menjalar tubuhku, sebentar lagi aku akan meletus. rasa enak menyerang dari
batang penisku kepaha sampai ke ujung rambut, menggerogoti ke sekujur tubuh. inilah rasa yg
hingga sekarang tidak bisa dijelaskan.
nikmat, geli, ingin menangis, lunglai campur aduk.
kemudian aku gak bisa bergerak, badanku kaku kejang otakku berhenti bekerja.
Rini menggelinjang orgasme, "ARGHHHWHHHHHHH................."
akupun menyusulnya, "OUWHHHRGGGHH.................."
kami orgasme bersama.
kami berpelukan. aku tetap menindihnya tak ingin mencabut senjataku dari liangnya.
ku usap keringat di mukanya, wajahnya tersenyum manis memencarkan kenikmatan yg tiada tara.
"terima kasih sayang",Kau wanita yang hebat" "kau sangat menggairahkan rini", lalu kecup lembut keningnya" mas aku cinta kau..jangan tinggalkan aku"suaranya lemah
setelah kejadian malam itu, aku menunggu untuk menidurinya lagi.

Jumat, 26 Desember 2014

Foto Selfie Cewe ABG Bugil





Cewe Berjilbab Pamer Payudara






Perkosaan Seorang Gadis Remaja

Dengan wajah yang manis, rambut sebahu, kulit putih bersih, mata bening dan ukuran payudara 34B, body pinggul montok, tak heran Mitha selalu menjadi incaran para lelaki, baik yang sekedar iseng menggoda atau yang serius ingin memacarinya. Tetapi sampai hari ini Mitha belum menjatuhkan pilihannya.
Alasannya cukup klasik, “Maaf ya.., kita temenan aja dulu.., soalnya saya belum berani pacaran.., khan masih kecil, ntar dimarahin ortu kalau ketahuan…” begitu selalu kilahnya kepada setiap lelaki yang mendekatinya.
Begitulah Mitha, gadis manis yang belum terjamah bebasnya pergaulan metropolis seperti Jakarta tempatnya tinggal. Mitha mungkin akan cukup lama bertahan dalam keluguannya kalau saja peristiwa itu tidak terjadi.
Pagi itu selesai menyiapkan diri untuk berangkat, Mitha sedikit tergesa-gesa menjalankan Honda Supra-nya. Tanpa disadarinya dari kejauhan tiga pasang mata mulai mengintainya. Anton (25 tahun) mahasiswa salah satu PTS yang pernah ditolak cintanya oleh Mita, hari itu mengajak dua rekannya (Iwan dan Tejo) yang terkenal bejat untuk memberi pelajaran buat Mitha, karena Anton yang playboy paling pantang untuk ditolak, apalagi oleh gadis ingusan macam Mitha.
Tepat di jalan sempit yang hampir jarang dilewati orang, Anton dan kawan-kawan memalangkan Toyota Land Cruser-nya, karena mereka tahu persis Mitha akan melewati jalan pintas ini menuju sekolahnya. Sedikit kaget melihat mobil menghadang jalannya, Mitha gugup dan terjatuh dari motornya. Anton yang berada di dalam mobil beranjak keluar.
“Hai Mit.., jatuh ya..?” kata Anton dengan santainya.
“Apa-apaan sih kamu..? Mau bunuh aku ya..?” hardik Mitha dengan wajah kesal.
“Nggak.., cuman aku mau kamu jadi pacarku, jangan nolak lagi lho..! Ntar…” kata Anton yang belum sempat menyelesaikan kata-katanya.
“Ntar apa..?” potong Mitha yang masih dengan wajah kesal.
“Ntar gue perkosa lo..!”
“Sialan dasar usil, cepetan minggir aku udah telat nih..!” bentak Mitha.
Air mata di pipinya mulai menetes karena Anton tetap menghalangi jalannya.
“Anton please.., minggir dong..!” pintanya sudah tidak sabaran lagi.
Anton mulai mendekati Mitha yang gemetar tidak tahu harus bagaimana lagi menghadapi bajingan ini. Tiba-tiba dari arah belakang sebuah pukulan telak mendarat di tengkuk Mitha yang membuatnya pingsan seketika. Rupanya Iwan yang sedari tadi bersembunyi di balik pohon bersama delapan orang lainnya sudah tidak sabar lagi.
“Ayo kita angkut dia..!” perintah Anton kepada teman-temannya.
Singkat cerita, Mitha dibawa ke sebuah rumah kosong di pinggir kota. Letak rumah itu menyendiri, jauh dari rumah-rumah yang lainnya, sehingga apapun yang terjadi di dalamnya tidak akan diketahui siapapun.
Sebuah tamparan di pipinya membuat gadis ini mulai siuman. Dengan tatapan nafsu dari dua lelaki yang sama sekali tidak dikenalnya kecuali satu orang, yaitu Anton. Mitha mulai ketakutan memandang sekelilingnya. Apa yang akan terjadi samar-samar mulai terbayang di matanya. Jelas sekali dia akan diperkosa oleh 3 orang. Rupanya mereka sudah tidak sabaran lagi untuk segera memperkosa Mitha. Tangan-tangan mereka mulai merobek-robek pakaian gadis itu dengan sangat kasar tanpa perduli teriakan ampum maupun tangisan Mitha.
Setelah menelanjangi Mitha sehingga Mitha benar-benar bugil. Sekali sentak Iwan menjambak rambut Mitha dan menariknya, sehingga tubuh Mitha yang tekulai di lantai terangkat ke atas dalam posisi berlutut menghadap Iwan.
“An.., lo mau gue apain nih cewek..?” kata Iwan sambil melirik ke arah Anton.
“Terserah deh.., emang gue pikirin..!”
Iwan menatap sebentar ke arah Mitha yang sudah sangat ketakutan, air matanya nampak mengalir dan, “PLAK..!” tamparan Iwan melayang ke pipinya.
Anton dan yang lainnya mulai membuka pakaian masing-masing, sehingga sekejap orang-orang yang berada dalam ruangan itu semuanya telanjang bulat. Mitha yang terduduk di lantai karena dicampakkan Iwan kembali menerima perlakuan serupa dari Anton yang kembali menjambak rambutnya, hanya saja tidak menariknya ke atas, tetapi ke bawah, sehingga sekarang Mitha dalam posisi telentang. Teman-teman Anton memegangi kedua tangan dan kaki Mitha, sedangkan Anton duduk tepat di atas kedua payudara Mitha. Penis Anton yang sudah mengeras dengan panjang 18 cm ditempelkan ke bibir Mitha.
“Ayo isep kontol gue..!” bentak Anton tidak sabaran.
Karena Mitha tidak juga membuka mulutnya, Anton menampar Mitha berkali-kali. Karena tidak tahan, akhirnya mulut mungil Mitha mulai terbuka. Tanpa ampun Anton yang sudah tidak sabaran memasukkan penisnya sampai habis, tonjolan kepala penis Anton nampak di tenggorokan Mitha. Anton mulai memaju-mundurkan penisnya di mulut Mitha selama 5 menit tanpa memberi kesempatan Mitha untuk bernafas. Mitha kesakitan dan mulai kehabisan nafas, Anton bukannya kasihan tetapi malah semakin brutal menancapkan penisnya.
Selang beberapa saat, Anton mengeluarkan penisnya dari mulut Mitha, dan segera diganti oleh Penis Iwan yang panjangnya hampir 20 cm. Tejo yang sedari tadi memegang kaki Mitha mulai menjalankan aksinya. Paha Mitha ditarik ke atas dan mengarahkan penisnya ke vagina Mitha. Penis Tejo yang paling besar di antara kedua rekannya tidak terlalu gampang menembus vagina Mitha yang memang sangat sempit, karena masih perawan. Tetapi Tejo tidak perduli, penisnya terus ditekan ke dalam vagina Mitha dan tidak berapa lama Mitha tampak meringis kesakitan, tetapi tidak mampu bersuara karena mulutnya tersumbat penis Iwan yang dengan kasarnya menembus hingga tenggorokannya.
Tejo memaju-mundurkan penisnya ke dalam vagina Mitha dan nampak darah mulai menetes dari vagina Mitha. Keperawanan Mitha telah dikoyak Tejo. Iwan yang tidak puas akan “pelayanan” Mitha nampak kesal.
“Ayo isep atau gue cekik lo..!” bentaknya ke arah Mitha yang sudah dingin pandangannya.
Mitha yang sudah putus asa hanya dapat menuruti keinginan Iwan. Mulutnya dimaju-mundurkan sambil menghisap penis Iwan.
“Ayo cepat..!” kata Iwan lagi.
Karena dalam posisinya yang telentang, agak sulit bagi Mitha menaik-turunkan kepalanya untuk mengulum penis Iwan, tetapi Iwan rupanya tidak mau perduli. Mitha melingkarkan tangannya ke pinggang Iwan, sehingga dia dapat sedikit mempercepat gerakannya sesuai keinginan Iwan.
Hampir 30 menit berlalu, Iwan hampir ejakulasi, rambut Mitha ditarik ke bawah sehingga wajahnya menengadah ke atas. Iwan mencabut penisnya dari mulut Mitha.
“Buka yang lebar dan keluarin lidah lo..!” bentaknya lagi.
Mitha membuka mulutnya lebar-lebar dan menjulurkan lidahnya keluar. Iwan memasukkan kembali setengah penisnya ke mulut Mitha dan, “Ah.., crot… crot… crot..!” sperma Iwan yang banyak masuk ke mulut Mitha.
“Telan semuanya..!”
Mitha terpaksa menelan semua sperma Iwan yang masuk ke mulutnya, walau sebagian ada yang mengalir di sela-sela bibirnya.
Tejo yang juga hampir ejakulasi mencabut penisnya dari vagina Mitha dan merangkat ke atas dada Mitha dan bersamaan dengan Iwan mencabut penisnya dari mulut Mitha. Tejo memasukkan penisnya ke mulut Mitha sampai habis masuk hingga ke tenggorokan mitha.
Dan, “Crot.. crot.. crot..!” kali ini sperma Tejo langsung masuk melewati tenggorokan Mitha.
Anton yang sedari tadi menonton perbuatan kedua rekannya melakukan hal serupa yang dilakukan Tejo, hanya saja Anton menyemprotkan spermanya ke dalam vagina Mitha.
Begitulah selanjutnya, masing-masing dari mereka kembali memperkosa Mitha sehingga baik Anton, Tejo dan Iwan dapat merasakan nikmatnya vagina Mitha dan hangatnya kuluman bibir Mitha yang melingkari penis-penis mereka. Mereka benar-benar sudah melampaui batasan keinginan berbalas denadam terhadap Mitha yang tadinya masih polos itu.
Sebelum meninggalkan Mitha sendirian di rumah kosong, mereka sempat membuat photo-photo telanjang Mitha yang dipergunakan untuk mengancam Mitha seandainya buka mulut. Photo-photo tersebut akan disebarkan ke seantero sekolah Mitha jika memang benar-benar Mitha melaporkan hal tersebut ke orang lain.
Hari-hari selanjutnya dengan berbagai ancaman, Mitha terpaksa pasrah diperkosa kembali oleh Anton dan kawan-kawan sampai belasan kali. Dan setiap kali diperkosa, jumlahnya selalu bertambah, hingga terakhir Mitha diperkosa 40 orang, dan dipaksa menelan sperma setiap pemerkosanya. Sungguh malang nasib Mitha.

Wanita Karir Pamer Belahan Payudara









Foto Ngentot di Kamar






Kamis, 25 Desember 2014

Empat Posisi Favorit Wanita Dalam Bercinta

Di era modern seperti ini, wanita juga berhak menikmati sex seperti kaum pria. Karena itu jangan ragu membicarakan pada pasangan apa posisi favorit ketika sedang berkasih mesra dengan pasangan.
Beberapa diantaranya kami rangkum agar Anda dapat mencoba berbagai posisi yang memudahkan wanita untuk mencapai puncak kepuasan ataupun bagi Anda yang ingin mendapatkan sensasi yang berbeda.

1. Doogy style

Posisi ini sebenarnya sangat disarankan untuk perempuan yang kesulitan mencapai orgasme. Kenapa? Karena dengan posisi ini organ pasangan dapat mengeksplorasi secara bebas organ genital Anda. Sebaliknya bagi laki-laki, dia akan menyaksikan pemandangan luar biasa dari posisinya (apalagi tubuh bagian belakang Anda montok dan sekal!). Dengan posisi ini pasangan dapat mengontrol penetrasi yang menyenangkan kedua pihak. Coba saja

2. Spooning

Mungkin gaya bercinta ala si doggy kurang cocok untuk Anda yang super pemalu. Tak apa. Anda masih bisa mencoba posisi bercinta sendok atau spooning. Saat melakukan posisi ini Anda dan pasangan bisa bersantai, tak usah buru-buru. Caranya pun mudah, Anda dan pasangan berbaring menyamping, dimana dia menembak dari belakang ke organ genital Anda. Jangan lupa minta dia memberi kecupan di leher dan punggung atau bahu bagian belakang. Rasanya, hmmmm, tak terkatakan

3. Stand at erection

Jika Anda bertubuh mungil atau ramping, sementara pasangan memiliki otot yang kuat untuk menggendong Anda, lakukan posisi menantang ini. Bercinta sambil berdiri di mana Anda mengaitkan kedua kaki di pinggang pasangan dengan kedua tangan memeluk lehernya mungkin belum terlintas di benak. Tapi tak ada salahnya mencoba, dan harus malah kalau fisik Anda berdua kuat. Gaya bercinta berdiri ini memang membuat laki-laki cepat orgasme, sementara untuk perempuan, kenikmatan yang didapat bisa berlipat. Multiple-orgasm tak mustahil dirasakan lho! Duduk di meja atau apapun, buka kedua kali lebar-lebar, biarkan organ si dia melakukan penetrasi, selanjutnya si dia akan mengangkat pinggul Anda, kaitkan kedua kaki memeluk pinggangnya. Mulailah beraksi!

4. Woman on top

Ini posisi favorit setiap perempuan di muka Bumi, karena relatif mudah dilakukan dan memberi kontrol penuh pada perempuan untuk mengatur irama bercinta. Latihan Kegel atau melatih otot-otot panggul akan sangat membantu karena membantu mengencangkan otot di sekitar area genital. Hebatnya, clitotal orgasm atau G-spot orgasm dapat dicapai dengan Anda pegang kendali. Tak sabar mencoba?

Mijit Tante dapat Memek

Namaku John(samaran). Umur aku sekarang 23 tahun. Sekarang kuliah disalah satu universitas swasta di surabaya. Tinggi aku 175 cm berat 60 kg. Aku termasuk cowok yang mudah terangsang, tiap kali melihat gadis dengan dada besar, kontolku langsung berontak.. Aku sering melekukan onani paling tidak 1 kali sehari..
Kejadian ini terjadi ketika aku masih duduk di kelas 2 SMU. Waktu itu bulan Juli, lagi liburan sekolah. Waktu itu ortu dan adik perempuanku jalan-jalan ke jakarta, jadi rumahku tinggal aku sendiri akhirnya aku dititipkan dirumah tanteku (adik Mamaku).

Mina, nama tanteku. Kalau nggak salah umur tanteku waktu itu 28, tanteku belum punya anak walaupun sudah kawin 1 tahun lebih. Jadi ketika aku ke sana dia senang sekali. Om-ku seorang pegawai swasta di Surabaya, tapi sering keluar kota untuk kerja proyek di sana. «John, tolong jaga rumah dan tantemu ya, tantemu lagi sakit. Om besok ke jakarta, ada proyek penting yang harus dikerjakan»kata om-ku.

"Ya, om. Beres, tapi mana duitnya, hehe"
Terus aku dikasih 100 ribu sama om-ku. Keesokan harinya..
"John, ingat ya pesan om" Pesan om-ku dan akhirnya dia berangkat menuju Jakarta.

Sorenya aku nonton TV dengan tanteku. Waktu itu tanteku pake piyama yang tipis. Dada tanteku kutaksir 34B, jadi lumayan besar..
"Tante kan lagi sakit, kenapa nggak istirahat saja? Biar cepat sembuh".
"Nggak apa-apa. Kalau di kamar terus juga sama aja. Mendingan nonton TV bareng kamu disini"
 Hehe, aku lihati terus tubuh tanteku yang sexy itu.. Dan pikiranku mulai ngeras, begitu juga adikku, sudah mulai bangun.. Aku langsung membayangkan kalau lagi bersetubuh dengan tanteku itu.. Tiba-tiba..
"Oi, lagi mikirin apa John, sampai bengong kayak gitu. Lagi lihat TV kok lihat-lihat tante terus" "Habis tante cantik banget, terus sexy lagi, hehe"
"Bisa aja kamu. Nakal ya"
"benar kok. Tante memang cantik"
Terus kami nonton TV lagi..
"Eh, sudah jam 7 lho, ayo makan malam. Sudah dibeliin ayam goreng. Tadi pesan di warung"
"Ayo tante.." aduh pikirku.. Padahal sedikit lagi.. Akhirnya kami makan malam bersaman.. Aku melihat tubuh tanteku terus.. Tidak konsentrasi untuk makan..
"Ayo, John. Dimakan ayamnya. Kok bengong. Minta disuapin ya?"
"Ah nggak tante bisa sendiri kok. Tapi kalau disuapin sih mau aja"
"Ayo cepat makan, dasar nakal"
"Atau tante mau disuapin sama John, tante kan lagi sakit"
"Ayo makan, jangan ngomong terus!" tanteku sepertinya marah..

Malamnya sekitar pukul 22.00.. Dari kamar tante terdengar suara panggilan.
"John. John.. Kesini sebentar"
"Ya tante, sebantar ya aku lagi telepon"
"Cepatan, John." habis telepon aku langsung menuju kamar tante.
"Tante, aku masuk ya?"
"Ya, pintunya tidak dikunci kok, masuk aja"
Aku langsung masuk kekamar tante. Kamrnya harum, bau parfum..
"Kamarnya harum tante. Pake apa?"
"Sini John. Dekat kesini"
"Tante. Ada apa? Tante sakit lagi ya?"
"Ya John. Kepela tante rasanya seperti mau pecah"
"Saya ambilin obat ya tante? Tante nggak apa-apa kan? Atau mau ke dokter?"
"Nggak perlu John. Kamu kesini John"
Aku lalu mendekat ke tubuh tante yang berbaring di ranjang.
"Sini" Tante lalu memegang tanganku dan di taruhnya di kepalanya.
"Tolong John, urut kepalaku ya. Biar sakitnya berkurang.." kata tante dengan suara yang menggoda.. Dan tentu saja langsung kupenuhi permintaannya.. Pikiranku mulai berpikiran lagi untuk bersetubuh dengan tanteku. Aku duduk diranjang di bagian atas kepala tanteku dan mengurut kepalanya. Aku bisa melihat dada tanteku yang menyembul karena saat itu dia memakai piyama warna putih yang tipis.. Sambil mengurut kepalanya aku juga mengelus-elus rambut tanteku. Mataku tertuju ke dadanya yang sepertinya mulai mengeras karena terlihat puting susunya dari luar. Sepertinya tanteku tidak memakai BH.. Pikiranku sepertinya tidak bisa diajak berkompromi lagi..
"Tante, tante cantik banget"
"John tolong pijat kaki tante juga ya. Kok rasanya pegal"
"Ya tante" dan langsung kupijat betis tanteku..
"Kulit tante putih dan mulus ya" kataku.
"Hehe, ayo pijat terus John. Ayo lebih ke atas lagi, pijat paha tante"
Kupijat paha tante yang mulus dan putih itu. Mata tanteku terpejam, sepertinya kepalanya sudah tidak sakit lagi. Pikiran kotor ku muncul lagi. Ingin rasanya menikmati tubuh tanteku ini. Pijatan yang tadinya kulakukan sekarang berubah menjadi elusan pada paha tanteku.. Dan sepertinya tanteku sangat menikmati karena tanteku diam saja.

"Tante, gimana rasanya sekarang. Sudah baikan?"
"Terusin. Jangan hentikan pijatanmu.. Ayo John."
Aku tahu tanteku pasti juga sudah mulai terangsang dilihat dari bahasa tubuhnya.. Aku tidak lagi memijat tapi kuelus terus pahanya.. Dan pelan-pelan kunaikkan tanganku dan kuselipkan ke celana tanteku.. Tidak ada reaksi sama sekali dari tanteku. Inilah saatnya aku melakukannya.. pikirku dalam hati.. Kuelus-elus dengan lembut tubuh tanteku itu. Dan akhirnya kuberanikan diri untuk menyentuh celana dalam tenteku.. Dan ternyata celana dalamnya sudah basah.. Langsung saja kuelus vagina tanteku yang masih ditutupi CD itu.
"Ehmm, John, ayo teruskan"
Aku coba untuk menyelipkan jariku ke dalam CD tanteku.. Dan kugesekkan jariku disana..
"Enakk John, ayo terus,"
"Tante, saya buka celana tante ya, biar lebih asyik"
"Terserah kamu John, ayo cepat.."
Langsung saja kubuka celana tante.. Dan sekarang aku elus perut tante..
"Ya John, ouh.."
Kuremas dada tante yang masih memakai baju piyama..
"John, buka saja bajuku. Ayo lakukan sesukamu.." Dan kubuka baju tante.. Dan langsung menyembullah 2 bukit indah yang belum pernah kulihat.. Kuremas payudara tante dengan kedua tanganku..
"Ouhh, enak John, teruskan.." desah tanteku..
 Kuremas-remas terus dada tante yang putih halus itu..
"Ayo John lakukan sesukamu dengan dadaku.. Hisap John. Hisap susu tante.."
Kuturunkan wajahku ke dada tante dan kuhisap susu kirinya.. Dada yang kanannya kuremas terus.. Kugigit halus puting susunya..
"Ouhh," teriak tanteku,
"Enak John, ayo hisap yang dalam"
Kuhisap susu tante sampai keluar cairan susunya..
"Susu tante enak. Aku suka susu tante.."
Kedua susu tante kuhisap dan kuremas-remas.. Kubuka seluruh pakaianku hingga kontolku keluar.. "Ohh.. Kontolmu gede John.. punya om-mu aja kalah. Diapain kontolmu"
Kontolku yang sudah nongol langgsung dielus sama tanteku..
"Adik manisku" kata tanteku sambil mengocok kontolku..
"Enak kan?"
"Oh enak banget tante.."
Kontolku dikocok terus oleh tanteku.. Aku tidak mau kalah langsung kubuka CD tanteku..
"Tante, vagina tante merah muda, aku suka sekali"
Akhirnya kami bermain dalam posisi 69. Vagina tante yang sudah basah langsung saja kujilat.. Sllrrpp.. ssllrrpp.. bunyi suara lidahku ketika menjilat vagina tanteku.. Tanteku juga tidak kalah gesitnya.. Kontolku yang sudah menegang itu dimasukin ke mulutnya.. Dan sejurus kemudian langsung dimainkan dengan lidahnya dan dihisap-hisap juga.. Kubuka vagina tanteku dengan jari telunjuk dan jempolku.. Lalu kutusuk-tusukkan lidahku di lubang memeknya..

Sambil sekali-kali kuhisap vagina tante yang baunya harum.. Sampai lebih kurang 10 menit kami dalam possisi 69, tiba-tiba kepalaku dijepit oleh kedua paha tante.. Aku tahu kalau tanteku sudah mencapai orgasme yang pertamanya.. Dari vagina tante keluar cairan warna putih dan langsung kujilat sampai bersih.. Tanteku masih sibuk dengan kontolku walaupun sudah mencapai orgasme.. Lalu..
"Tante, aku juga mau keluar"
Mendengar ucapanku hisapan tanteku pada kontolku semakin dipercepat. Dan.. Crroott.. croott.. Kumuncratkan 6 kali spermaku di mulut tanteku..
"Tante, jangan ditelan dulu spermanya.." pintaku..
 Lalu kupegang kepala tante dan kulumat bibirnya yang masih penuh dengan cairan spermaku.. Dan tanteku bereaksi dengan cepat, akhirnya kami berbagi sperma. Kumainkan lidahku dalam mulut tante yang penuh sperma dan kuhisap spermanya, lalu kumuntahkan lagi ke mulut tanteku.. Tanteku juga melakukannya.. Sampai lebih kurang 5 menit. Kami lalu menelan sperma tersebut..
"Ayo John, masukin kontolmu ke vagina tante" pinta tanteku..
Kontolku memang masih tegang walaupun sudah sempat mengeluarkan sperma.. Kubuka paha tante lebar-lebar.. Sampai terlihat lubang memeknya yang masih basah itu.. Lalu kupegang kontolku dan kugesekkan kepala kontolku di mulut memeknya..

"Oh, John ayo masukan kontolmu.. Tubuhku ini milikmu John.. Ayo. Lakukan sesukamu.. Memekku ini milikmu John.. Ayo masukin.."racau tanteku..
Kudorong kontolku ke vagina tanteku yang sudah basah sekali.. Agak susah masuknya..
"Oughh.. Masukin yang dalam John.. Sampai kontolmu amblas.. Ayo John.."
Kutekan lagi kontolku. Sekarang kontolku sudah masuk 1/2 ke dalam vagina tanteku.. Kutarik sedikit kontolku dan aku menarik napasku.. Dan.. Bless.
"Aughh, John sakit.. Kontolmu gede banget" teriak tanteku..
Kontolku seperti dimakan oleh memeknya tante, amblas.. Kutarik pelan-pelan kontolku..
"John, aauugghh. Sakit. Pelen-pelan ya.."

Kutarik dan dorong dengan pelan kontolku yang berada dalam lubang kenikmatan tanteku..
"Tante, memeknya masih sakit?"
"Nggak John. Ughh. Nikmat. Ayo John lakukan sesukamu".
Kupercepat gerakan kontolku.. Tarikk dorongg.. Tarik.. Dorong..
"Oughh.. Shh.. John.. Oughh shh.." desah tanteku karena nikmat yang kuberikan.
Kugenjot terus vagina tante yang semakin becek itu..
"Ouugghh enakk Johnn ayo genjot vagina tante.. Lagi John.. Ssshh" Ku percepat gerakan maju mundur pantatku.. Payudara tante yang bergoyang turun naik seiring dengan genjotanku kuremas-remas.. Dan sekali-kali kupelintir putingnya..
"Auhgghh enak John.. Ayo genjot.. Terusshh"
Kontolku yang berada dalam vagina tante.. Kutarik sampai hampir keluar.. Lalu.. Kudorong pantatku kedepan sekuat tenaga..

"Aaaugghh enak John, ayo lakukan lagi.. Aku suka kontol kamu Johnsshshh"
Kulakukan terus dan kupercepat genjotanku. Sepertinya tanteku sudah hampir klimaks..
"Ayo John pompa memek tante secepat dan sekeras mungkin dengan kontolmu itu.. Ougghh"
Tanteku juga menggoyangkan pantatnya maju mundur sehingga terasa sekali denyut memeknya. "John, tante mau keluar.. Ougghh shh tante nggak tahan lagi.."
"Kita sama-sama aja tante.."
Kupercepat genjotanku. Kupompa terus vagina tanteku ini.. Dann.. Tanteku memelukku dengan erat dan terasa semburan cairan kenikmatan bibi dalam memeknya..
Croott ccrroott ccrroott..
Aku juga menyemburkan spermaku dalam vagina tanteku..
Akhirnya kami lemass..
Kontolku yang masih berada dalam vagina tante.. Seperti dijepit.. Enek sekali denyutannya.. Aku juga membalas dengan membuat kontolku berdenyut..
"Hehe nakal ya kamu.."
"Tante juga"
Lalu kami berdua berciuman dan memainkan lidah.. Dan kucabut kontolku..
Terlihat cairan spermaku dan tanteku mengalir keluar dari memeknya.. Tanpa perintah langsung kujilati cairan yang membasahi vagina tanteku sampai bersih.. Dan kugigit halus bibir memeknya.. "Auhghh, kamu kok nakal banget sih.."
"Habis vagina tante enak sekali"
Kami lalu tertawa.. Tidak terasa kami main hampir 2 jam. Malam itu kami tidur tanpa membersihkan diri lagi.. Bau cairan kenikmatan kami seperti memenuhi kamar tanteku.. Dan kami tidur tanpa busana.. Semalaman kami hampir tidak tidur karena kami terus saling mengelus-elus bagian tubuh kami..
"Aku cinta tante"
"Tante juga.."

Cerita Dewasa Perawan Sedarah

Cerita Dewasa Perawan Sedarah ini berkisah tentang seorang adik yang merenggut keperawanan kakak perempuannya. Berikut ini cerita lengkapnya! Kami adalah 3 bersaudara, kakakku Diana telah menikah dan ikut suaminya, sedangkan aku dan adikku tinggal bersama orang tua kami. Aku sendiri berperawakan sedang, tinggiku 160cm berat badan 52kg, orang bilang aku montok, terutama pada bagian pinggul/pantat. Payudaraku termasuk rata2 34 saja. Kulitku yang putih selalu menjadi perhatian orang2 bila sedang berjalan keluar rumah.
Aku mempunyai seorang pacar berusia 2 tahun diatasku, dia adalah kakak kelas kuliahku. Aku dan pacarku berpacaran sudah 2 tahun lebih, dan selama itu paling jauh kami hanya melakukan petting, sailng raba, saling cium dan saling hisap.
Pacarku sangat ingin menerobos vaginaku jika saat petting, tapi aku sendiri tidak ingin hal itu terjadi sebelum kami menikah, jadi aku mengeluarkan air maninya dengan cara swalayan, yaitu mengocok kontolnya. Aku juga kerap dipaksa menghisap kontol pacarku yang mana sebenernya aku agak jijik melakukannya.
Keseringan petting dengan pacarku membuatku menjadi haus akan belaian lelaki dan selalu iingin disentuh, sehari saja tidak dibelai rasanya tersiksa sekali… entah kenapa aku jadi ketagihan… Sampai akhirnya kau sendiri melakukannya dengan tanganku sendiri dikamarku sendiri. Sering aku meraba-raba payudaraku sendiri dan mengusap-usap memeku sendiri sampai aku orgasme.
Inilah kesalahan ku, aku tidak menyadari kalau selama ini adikku John sering mengintip aku… ini aku ketahui setelah dia mengakuinya saat berhasil membobol keperawananku, kakaknya sendiri.
Awal mulanya, ketika itu aku, mamaku dan adikku John pergi ke supermarket 500m dekat rumah. Karena belanjaan kami banyak maka kami memutuskan untuk naik becak. Saat itu aku memakai celana panjang ketat setengah lutut, dan karena kami hanya naik satu becak, aku memutuskan untuk di pangku adikku, sedangkan mamaku memangku belanjaan. Diperjalanan yang hanya 500m itu, ketika aku duduk di pangkuan adikku, aku merasakan sesuatu bergerak-gerak dipantatku, aku sadar bahwa itu kontol adikku, keras sekali dan berada di belahan pantatku. Aku membiarkannya, karena memang tidak ada yang bisa kulakukan. Bahkan ketika di jalan yang jelek, semakin terasa ganjalan dipantatku. Karena aku juga sangat rindu belaian pacarku yang sudah 3 hari tidak ke rumah, diam diam aku menikmatinya.
Sejak kejadian itu, aku sering melihat dia memperhatikan tubuhku, agak risi aku diperhatikan adikku sendiri, tapi aku berusaha bersikap biasa.
Suatu hari, aku dan pacarku melakukan petting di kamarku… Aku sangat terangsang sekali… dia meraba dan membelai-belai tubuhku. Sampai akhirnya pacarku memaksakku membuka celana dalamku dan memaksaku untuk mengijinkannya memasukkan kontolnya ke memekku. Tentu saja aku keberatan, walaupun aku sangat terangsang tapi aku berusaha untuk mempertahankan keperawananku. Dalam ketelajanganku aku memohon padanya untuk tidak melakukannya. Dan anehnya aku malah berteriak minta tolong. Hal ini di dengar oleh adikku John, dia langsung menerobos kamarku dan mengusirnya, saat itu juga pacarku ketakutan, karena memang badan adikku jauh lebih besar. Aku lansung menutupi tubuhku yang telanjang dan aku yakin adikku melihat ketelajanganku. Dan pacarku sendiri langsung memakai pakaiannya dan pamit pulang.
Sejak itu, pacarku jadi jarang ke rumah. Dari selentingan teman-teman ku, pacarku katanya mempunyai teman cewe lain yang sering jalan dengannya. Tentu saja aku sedih mendengarnya, tapi aku juga merasa beruntung tidak ternodai olehnya.
Suatu malam aku berbincang-bincang dengan adikku, aku berterima kasih padanya karena dia telah menggagalkan pacarku menodaiku. Aku kaget ketika adikku ngomong bahwa, aku ngga bisa menyalahkan pacarku karena memang bodyku sexy sekali dan setiap laki-laki pasti ingin merasakan tubuhku. Ketika kutanya, jika setiap lelaki, apakah adikku juga ingin merasakan tubuhku juga… dia menjawab:
“Kalau kakak bukan kakakku, ya aku juga pengen, aku kan juga lelaki” aku sangat kaget mendengar jawabannya tapi aku berusaha itu adalah pernyataan biasa, aku langsung aja tembak, “emang adik pernah nyobain cewe?” dia bilang “ya, belum kak”…. itulah percakapan awal bencana itu.
Malam harinya aku membayangkan bercinta dengan pacarku, kau merindukan belaiannya… lalu aku mulai meraba-raba tubuhku sendiri… tapi aku tetap tidak bisa mencapai apa yang aku inginkan… sekilas aku membayangkan adikku… lalu aku memutuskan untuk mengintip ke kamarnya… Malam itu aku mengendap-endap dan perlahan-lahan nak keatas kursi dan dari lubang angin aku mengintip adikku sendiri, aku sangat kaget sekali ketika melihat adikku dalam keadaan tak memakai celana dan sedang memegan alat vitalnya sendiri, dia melakukan onani, aku terkesima melihat ukuran kontolnya, hampir 2 kali pacarku, gila kupikir, kok bisa yah sebesar itu punya adikku… Dan yang lebih kaget, di puncak orgasmenya dia meneriakkan namaku… Saat itu perasaanku bercampur baur antar nafsu dan marah… aku langsung balik kekamarku dan membayangkan apa yang baru saja aku saksikan.
Pagi harinya, libidoku sangat tinggi sekali, ingin dipuaskan adikku tidak mungkin, maka aku memutuskan untuk mendatangi pacarku. Pagi itu aku langsung kerumah pacarku dan kulihat dia sangat senang aku dating… ditariknya aku ke kamarnya dan kami langsung bercumbu… saling cium saling hisap dan perlahan-lahan baju kami lepas satu demi satu sampai akhirnya kami telanjang bulat. Gilanya begitu aku melihat kontolnya, aku terbayang kontol adikku yang jauh lebih besar darinya… sepert biasa dia menyuruhku menghisap kontolnya, dengan terpaksa aku melakukannya, dia merintih-rintih keenakkan dan mungkin karena hampir orgasme dia menarik kepalaku.
“Jangan diterusin, aku bisa keluar katanya” lalu dia mula menindihi ku dan dari nafasnya yang memburu kontolnya mencari-cari lubang memekku… begitu unjung kontolnya nempel dan baru setengah kepalanya masuk, aku kaget karena dia sudah langsung orgasme, air maninya belepotan diatas memekku…
“Ohhhhh…” katanya.
Dia memelukku dan minta maaf karena gagal melakukan penetrasi ke memekku. Tentu saja aku sangat kecewa, karena libidoku masih sangat tinggi.
“Puaskan aku dong… aku kan belum…” rengekku tanpa malu-malu. Tapi jawabannya sangat menyakitkanku…
“Maaf, aku harus buru-buru ada janji dengan sisca” katanya tanpa ada rasa ngga enak sedikitpun. Aku menyembunyikan kedongkolanku dan buru-buru berpakaian dan kami berpisah ketika keluar dari rumahnya.
Diperjalanan pulang aku sangat kesal dan timbul kenginanku untuk menyeleweng, apalagi selama diperjalanan banyak sekali lelaki yang mengodaku dar tukang becak, kuli bangunan sampai setiap orang di bis.
Begitu sampai rumah aku memergoki adikku yang akan pergi ke sport club, dia mengajakku untuk ikut dan aku langsung menyanguppinya karena memang aku juga ingin melepaskan libidoku dengan cara berolah raga.
Di tempat sport club, kam berolah raga dari senam sampai berenang dan puncaknya kami mandi sauna. Karena sport club tersebut sangat sepi, maka aku minta adikku satu kamar denganku saat sauna. Saat didalam adikku bilang “kak, baju renangnya ganti tuh, kan kalau tertutup gitu keringatnya ngga keluar, percuma sauna”
“Abis pake apa” timpalku, “aku ngga punya baju lagi”
“Pake celana dalem sam BH aja kak, supaya pori-porinya kebuka” katanya
Pikirku, bener juga apa katanya, aku langsung keluar dan menganti baju renangku dengan BH dan celana dalam, sialnya aku memakai celana dalam G-string putih sehabis dari rumah pacarku tadi… Tapi “ah, cuek aja.. toh adikku pernah liat aku telanjang juga”.
Begitu aku masuk, adikku terkesima dengan penampilanku yang sangat berani… kulihat dia berkali-kali menelan ludah, aku pura-pura acuh dan langsung duduk dan menikmati panasnya sauna. Keringat mencucur dari tubuhku, dan hal itu membuat segalanya tercetak didalam BH dan celana dalamku… adikku terus memandang tubuhku dan ketka kulihat kontolnya, aku sangat kaget, dan mengingatkanku ke hal semalam ketika adikku onani dan yang membuat libidoku malah memuncak adalah kepala kontolnya muncul diatas celana renangnya.
Aku berusaha untuk tidak melihat, tapi mataku selau melirik ke bagian itu, dan nafasku semakin memburu dan kulihat adikku melihat kegelisahanku. Aku juga membayangkan kejadian tadi pagi bersama pacarku, aku kecewa dan ingin pelampiasan.
Dalam kediaman itu aku tidak mampu untuk bertahan lagi dan aku memulainya dengan berkata:
“Ngga kesempitan tuh celana, sampe nongol gitu”
“Ia nih, si otong ngga bisa diajak kompromi kalo liat cewe bahenol” katanya
“Kasian amat tuh, kejepit. Buka aja dari pada kecekik” kataku lebih berani
“Iya yah…” katanya sambil berdiri dan membuka celananya…
Aku sangat berdebar-debar dan berkali-kali menggigit bibirku melihat batang kemaluan adikku yang begitu besar.
Tiba-tiba adikku mematikan mesin saunanya dan kembali ke tempatnya.
“Kenapa dimatiin” kataku
“Udah cukup panas kak” katanya
Memang saat juga aku merasa sudah cukup panas, dan dia kembali duduk, kami saling memandang tubuh masing-masing. Tiba-tiba cairan di memekku meleleh dan gatal menyelimuti dinding memekku, apalagi melihat kontol adikku.
Akal warasku datang dan aku langsung berdiri dan hendak keluar, tapi adikku malah mencegahku “nanti kak”.
“Kan udah saunanya ” timpalku, aku sangat kaget dia berada tepat di depanku dengan kontol mengacung ke arahku, antara takut dan ingin.
“Kakak udah pernah gituan belum kak” kata adikku
“Belum” kataku, “emang kamu udah..?” lanjutku
“Belum juga kak, tapi pengen nyoba” katanya
“Nyoba gimana???? Nantikan juga ada saatnya” kataku berbalik kearah pintu dan sialnya kunci lokerku jatuh, ketika aku memungutnya, otomatis aku menunggingi adikku dan buah pantatku yang besar menempel di kontolnya.
Gilanya aku malah tetap diposisi itu dan menengok ke arah adikku. Dan tak kusangka adikku memegang pinggulku dan menempelkan kontolnya dibelahan pantatku yang hanya tertutup G-string.
“Oh kak…. bahenol sekali, aku pengen nyobain kak” katanya dengan nafas memburu.
“Aw… dik ngapain kamu” timpalku tanpa berusaha merubah posisiku, karena memang aku juga menginginkannya.
“Pengen ngentot kakak” katanya kasar sambil menekan batangnya kepantatku.
Aku menarik pantatku dan berdiri membelakanginya, “Aku kan kakakm John, inget dong”
Adikku tetap memegang pinggulku “tolong kak.. asal nempel aja.. nga usah dimasukkin, aku ngga tahan banget”
“Tolong kak,” katanya memelas. Aku di suruh nagpain juga mau kak, asal bisa nempelin aja ke memek kakak”.
Pikiranku buntu, aku juga punya libido yang tak tertuntaskan tadi pagi.. dan membayangkan pacarku menunggangi sisca, libidoku tambah naik..
“Persetan dengan pacar brengsek” batinku.
“Jangan disini” pintaku.
“Sebentar aja kak, asal nempel aja 1 menit” katanya meremas pinggulku.
“Kakak belum siap” kataku.
“Kakak nungging aja, nanti aku panasin” katanya.
Bagai terhipnotis aku menuruti apa katanya, sambil memegang grendel pintu, aku menungginginya dan dengam pelan-pelan dia membuka G-stringku dan melemparkannya. Dan dia jongkok di belakangku dan gilanya dia menjulurkan lidahnya menjilat memeku dari belakang…
“Oh… ngapain kamu dik…” kataku tanpa melarangnya.
Dia terus menjulurkan lidah dan menjilati memekku dari belakang.. ohhhh… gila pikirku… enak banget, pacarku saja ngga mau ngejilatin memekku, adikku sendiri dengan rakus menjilati memekku
“Gila kamu dik, enak banget, belajar dimana” rintihku… Tanpa menjawab dia terus menjilati memekku dan meremas remas bokongku sampai akhirnya lama-lama memekku basah sekali dan bagian dalam memekku gatal sekali…
Tiba-tiba dia berdiri dan memegang pinggulku..
“Udah panas kak” katanya mengarahkan kontolnya kepantatku dan memukul-mukul kepala kontolnya kepantatku….
“udah….” kataku sambil terus menungging dan menoleh ke arah adikku…
“Jangan bilang siapa-siapa yah dik” kataku.
Adikku berusaha mencari lubang memekku dengan kepala kontolnya yang besar… dia kesulitan…
“Mana lubangnya kak..” katanya.
Tanpa sadar aku menjulurkan tangan kananku dan menggengam kontolnya dan menuntun ke mulut goaku…
“Ini dik” kataku begitu tepat di depannya, “gesek-gesek aja yah dik”.
“Masukin dikit aja kak” katanya menekan kontolnya.
“aw… dik, gede banget sih” kataku, “pelan-pelan….”.
Begitu kepala kontolnya membuka jalan masuk ke memekku, adikku pelan-pelan menekannya.. dan mengeluarkannya lagi sedikit sedikit… tapi tidak sampai lepas… terus ia lakukan sampai membuat aku gemas….
“Oh.. dik…. enak…. dik…. udah yah…” kataku pura-pura…..
“Belum kak…. baru kepalanya udah enak yah….”
“Memang bisa lebih enak…???” kataku menantang.
Dan…. langsung menarik pinggulku sehingga batang kontolnya yang besar amblas ditelan memekku”
Aku merasakan perih luar biasa dan “aw…. sakit dik…” teriakku.
Adikku menahan batangnya didalam memekku ….
“Oh…kak…nikmat banget…..” dan secara perlahan dia menariknya keluar dan memasukannya lagi, sungguh sensasi luar biasa. Aku merasakan nikmat yang teramat sangat, begitu juga adikku…
“Oh, kak… nikmat banget memekmu..” katanya.
“Ssssshhhh… ia dik… enak banget” kataku.
Lima belas menit dia mengenjotku, sampai akhirnya aku merasakan orgasme yang sangat panjang dan nikmat disusul erangan adkku sambil menggengam pinggulku agar penetrasinya maksimum.
“Oh.. kak.. aku keluar.. nikmat banget…” katanya
Sejenak dia memelukku dari belakang, dan mulai mencabut kontolnya di memekku…
“Ma kasih kak” katanya tanpa dosa dan memakaikan celanaku lagi. Aku bingung bercampur menyesal dan ingin menangis. Akulangsung keluar dan membersihkan diri sambil menyesali diri.. “kenapa adikku????”
Dalam perjalanan pulang adikku berulang-ulang minta maaf atas perbuatannya di ruangan sauna… Aku hanya bisa berdiam merenungi diriku yang sudah tidak perawan lagi…
Kejadian itu adalah awal petualangan aku dan adikku, Karena dua hari setelah itu kembali kami besetubuh, bahkan lebih gila lagi.. kami bisa melakukannya sehari 3 sampai 5 kali sehari semalam.
Satahun sudah aku di tunggangi adikku sendiri sampai ada seorang kaya, kenalan bapakku melamarku, dan kami menikah. Untungnya suamiku tidak mempermasalahkan keperawananku.
Akhirnya aku di karunia seorang anak dari suamiku, bukan dari adikku.. karena aku selalu menjaga jangan sampai hamil bila bersetubuh dengan adikku.
Sampai sekarang aku tidak bisa menghentikan perbuatanku dengan adikku, yang pertama adikku selalu meminta jatah, dilain pihak aku juga sangat ketagihan permainan sex nya.